Asal: Wonogiri dan daerah Gunung Kidul
Satu lagi masakan khas dari Wonogiri dan Gunung Kidul, Oseng Lombok Kentang. Bumbunya mirip Jangan Lombok Ijo tetapi masakan ini berupa
oseng-oseng dan tidak berkuah.
Oseng-oseng ndeso ini saya kenal dari almarhum ibu saya yang pada masa kecilnya hidup di Pracimantoro, Wonogiri - Gunung Kidul.
Dulu sayuran ini dikenal sebagai makanan orang kampung, terlihat dari bahannya yang sederhana : Kentang dan Cabai. Resep ini bahkan lebih simpel dari Sambal Goreng Kentang Ati
yang masih mengandung unsur hati sapi/daging.
Meski sederhana, masakan ini menjadi bagian penyusun Sego/Nasi Berkat khas Wonogiri. Dibungkus dengan daun jati bersama Bihun Goreng, Terik Daging, Serundeng Kelapa dan Kecambah/Taoge Kacang Hijau segar.
Nasi Berkat umumnya dibuat tuan rumah sebagai bingkisan buah tangan atau oleh-oleh untuk dibawa pulang bagi kaum perempuan dan ibu-ibu yang selesai jagong. Jagong adalah bahasa Jawa yang artinya mendatangi atau memenuhi
undangan/ulem-ulem acara hajatan.
Lauk ini juga bisa anda buat sebagai menyusun menu Nasi Campur bersama Mie Goreng, Daging Iris Manis dan Kerupuk.
Tips : Bumbu iris harus ditumis sampai benar2 matang supaya oseng-oseng terasa sedap dan tidak cemplang (kata orang jawa). Dan satu lagi pastikan bumbu benar-benar asin dan pedas.
Menurut saya lebih pedas lebih nikmat. Di daerah asalnya, sajian ini sering dibuat dengan cabai lebih banyak sampai kentangnya tidak kelihatan ketutup cabai :-).