Wajik
Asal: Jatim & JatengIndonesian snack Wajik, resep, asli, Indonesia, step-by-step
Bahan untuk 20 potong:
- 500 gr ketan putih, rendam dalam air minimal 3 jam
- 200 gr gula merah (paling enak pakai gula kelapa atau aren bukan gula dari tebu)
- 200 gr gula pasir (tambah jika perlu)
- 150 ml santan sangat kental dari 1 butir kelapa
- 1/2 sdt garam atau secukupnya
- 250 air untuk merebus gula
- 2 batang daun pandan
Sumber: Nenek Saya
Catatan..
Wajik, salah satu kue tradisional jawa yang sudah sangat memasyarakat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di desa saya, kue basah ini menjadi menu wajib acara hajatan mulai dari acara
sunatan, bancakan, kendurian dan terutama acara hajatan pengantin. Dulu saya sampai bosan bin mblenger lihat makanan satu ini kalau musim hajat pengantin di kampung halaman :-).
Belum lagi seringnya lihat nenek saya bikin untuk tetangga pas acara selametan...waduh wajik lagi...wajik lagi he he. Sekarang hidup di rantau nggak ada acara kendurian agak kangen juga,
jadi saya tanya dan korek2 resep dari nenek saya sebelum dia sendiri lupa dan tidak terinventarisasi :-). Ngomong-ngomong mengapa wajik tidak pernah absen di acara hajatan pengantin?
Seperti halnya Klepon atau Bubur Candil jajanan kampung ini menyimpan pesan moral yang tinggi. Menurut filosofi jawa, Wajik yang
terbuat dari beras ketan dan campuran gula merah yang teksturnya lengket dan terasa manis ini, melambangkan harapan untuk kedua mempelai
agar bisa selalu bersama dan lengket sampai mimi dan mintuno (usia lanjut) seperti halnya wajik yang lengket tak terpisahkan. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama dan kesabaran extra mengandung
pesan moral dan petuah agar calon pengantin selalu sabar dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan kerikil kehidupan untuk mendapatkan hasil akhir yang manis alias kebahagian sejati.
Jadi jajanan ndeso warisan leluhur ini menyimpan pesan moral dan nilai yang sangat luhur ;-)
Catatan: Ini resep wajik kampung asli yang bikinnya memang agak njlimet terdiri dari beberapa step. Jumlah saya kurangi cukup untuk konsumsi keluarga (20 potong) bukan untuk acara selamatan.
Kalau anda mau bikin banyak yang silahkan dibanyakin proporsinya. Bikin sekali-kali saja untuk mengobati kangen biar gak bosan..;-)
Cara Membuat Wajik
- Rendam ketan dalam air dingin minimal 3 jam sebelum dimasak. Buang air rendaman, cuci bersih dan tiriskan.
- Kukus ketan selama 15 menit hingga setengah matang ditandai dengan warna ketan yang sudah berubah dari putih susu menjadi transparan.
- Angkat dari kompor, tambahkan air hangat secukupnya ke dalam ketan setengah matang, kemudian aduk2 pakai garpu sehingga ketan tidak lagi menggumpal.
- Kukus lagi ketan hingga benar2 matang (kurang lebih 15 menit). Sisihkan.
- Sisir gula merah, masukkan panci. Tambahkan 250 ml air dingin, garam dan daun pandan.
- Didihkan larutan gula sambil sesekali diaduk hingga jumlahnya menyusut menjadi setengahnya dan teksturnya mengental menyerupai sirup. (kurang lebih 15 menit)
- Tambahkan santan kental ke dalam sirup gula dan teruskan memasak hingga larutan mengental dan berminyak. Angkat dari api.
- Saring dan campurkan sirop gula ke dalam ketan matang di dalam wajan cekung yang agak besar. Aduk dengan sendok kayu hingga rata.
- Panaskan wajik dengan suhu kecil sambil diaduk terus menerus hingga adonan tanak, mengeras dan teksturnya lengket. (kurang lebih 10 menit).
- Cicipi, jika perlu tambahkan gula pasir secukupnya jika rasanya belum sesuai dengan selera anda. Aduk2 kembali hingga rata. Angkat dari api.
- (Tambahkan gula pasir selagi wajik dalam proses pemanasan, penambahan tanpa pemanasan akan menyebabkan wajik terlalu lunak dan lembek karena gula mengandung air)
- Siapkan loyang, pyrex atau tupperware, olesi dengan sedikit minyak. Alasi dengan kertas roti jika perlu.
- Tuang wajik ke dalam wadah yang sudah disiapkan, tekan2 dan ratakan. Biarkan dingin. (pakai selembar plastik untuk menekan jika wajik terlalu lengket).
- Potong2 dengan bentuk sesuai selera, jika perlu bungkus setiap potong dengan plastik supaya tidak lengket satu sama lain. Hidangkan.
Catatan:
- Jumlah gula pasir mungkin bervariasi tergantung jenis dan kadar kemanisan gula yang anda pakai.
- Wajik sebenarnya sudah bisa anda konsumsi tanpa pemanasan karena sudah matang, tetapi pemanasan membuat wajik lebih tanak dan tidak mudah bau.
- Alat yang paling baik untuk membentuk dan mengiris wajik yang cenderung lengket adalah peralatan yang terbuat dari plastik. Di resep ini saya ratakan dan iris memakai spatula plastik tipis, belinya di toko alat bangunan :-)
Sumber: Adaptasi dari Buku 500 Resep Masakan dan Minuman Tradisional karya Ny. Rumah
Catatan..
Wedang Cemue, minuman khas dari Ngawi, salah satu kabupaten yang terletak di bagian paling barat propinsi Jatim ini sekelompok dengan sajian minuman tradisional
lainnya seperti Wedang Ronde, Bandrek dan Bajigur. Seingat saya waktu kecil, banyak sekali Abang penjual minuman menjajakan minuman tradisional di malam hari.
Tapi sekarang hampir tak pernah saya temui lagi sejak Indonesia diserbu makanan
dan minuman modern bahkan beberapa sudah tergeser produk dari Luar Negeri. Semoga anggapan saya salah dan masih banyak penjual minuman tradisional di daerah anda ;-)
Hitung2 menghidupkan kembali resep tradisional, saya ajak anda untuk menyeruput Wedang Cemue. Bikinnya gampang rasanya nikmat. Dihidangkan saat cuaca dingin,
cocok untuk menghangatkan badan. Paduan aroma jahe, batang serai dan daun pandan menciptakan aroma khas yang nikmat. Cobalah siapa tahu cocok dengan selera anda.
Catatan: Kenikmatan Wedang Cemue terletak pada jahe yang dibakar di atas bara api, kalau terpaksa bakar saja langsung di atas api kompor sampai kulitnya gosong.
Memang tangan anda akan hitam2 kena angus saat mengupas tapi hasinya tak akan sia2.
Reviews & Comments
Sakila from Lombok barat says:
Aku menayakan wajik ko google yang cerita
Bu nawi from Papua new guinea says:
Trimakasih resepnya mbak,hari ini saya sudah mencobanya dan hasilnya sempurna .
Hallo Bu Nawi :-). Wow selamat Wajiknya sukses. Sudah teruji kesabaran Ibu nich. Selamat Menikmati wajik. Terima Kasih sudah singgah dan uji resep. Salam...Endang
Nurharyanti from Solo says:
Terima kasih untuk ilmunya
Sama-sama Nurhayati. Terima Kasih untuk para leluhur kita yang sudah menciptakan warisan masakan yang enak dan penuh makna ini :-). Terima Kasih juga sudah mampir dan ikut nguri-uri kuliner daerah :-). Salam...Endang
Megawati Sitompul from Cileungsi Bogor says:
Terimakasih resepnya mb step by step nya mudah dipahami Ini yang ke 4x nya bikin :-) Semua keluarga suka,teman2 jg rasanya pas Tq ya mb :-)
Selamat Mega :-). Waduh sudah bikin 4 kali pasti sudah expert, jangan2 resepnya sudah hapal di luar kepala nich :-). Salut untuk Mega sudah lulus uji kesabaran :-D. Tapi jerih payah terbukti mempesona keluarga dan teman-teman tuch. Terima Kasih juga untuk kunjungan dan uji coba resepnya :-). Ayo lanjutt .. Salam..Endang
Lina from says:
Iya benar ka, harus kita diamkan lama, baru mantap kekenyalannya :-)
Oh...kurang kenyal karena masih panas. Baru ngeh saya. Tak kirain belum tanak artinya matang cuman sebentar langsung disantap :-)
Lina from says:
Berhasil.., yeah .-) tapi agak kurang Tanak sepertinya
Keburu disantap gak sabar menunggu itu Lina. Meski kurang tanak kalau langsung disantap ya nggak masalah yang penting hasilnya enak :-). Terima Kasih sudah mampir dan uji coba resep. Salam...Endang
Sissilia from Surabaya says:
Duh.. Senang sekali saya nemu web ini. Jadi ada inspirasi memasak setiap harinya. Selain nambah ilmu juga tentang kuliner Indonesia. Baru tau saya, kalau kuliner tradisional punya filosofi yang bagus ya Bisakah saya request resep kue lupis ketan mbak? Terimakasih resep resepnya
Hallo Sissilia :-). Selamat Bergabung dengan klub dapur tradisional. Lebih bail terlambat ketemu daripada tidak ketemu sama sekali, iya nggak? Untuk Lopis Ketan, tunggu dulu ya, soalnya daun pisang segar susah dibeli dan jarang tersedia di toko Asia sejak krisis Covid ini. Silahkan lihat dulu resep-resep yang lain, masakan maupun jajanan. Semoga hasilnya sesuai harapan. Terima Kasih sudah sempat nyasar kemari :-). Salam...Endang
Ririn from Riau says:
Udah saya coba & berhasil. Happy bgt pokoknya. Thank you
Halo Ririn. Saya ikit happy nich baca pengalaman sukses bikin wajik. Ternyata masih ada kaum muda yang tertarik bikin panganan kampung ndeso yang cukup ribet ini :-). Terima Kasih untuk kunjungan dan uji coba resepnya. Selamat Menikmati Wajik buatan sendiri. Salam...endang
Ceacilia from Tangerang says:
Udah coba n berhasil. Thank you :-)
Hallo Cilia :-). Selamat wajiknya sukses. Sudah lulus uji kesabaran nich ha ha :-D. Terima Kasih sudah mampir dan uji resep. Silahkan lihat resep2 panganan tradisional yang lain siapa tahu tertarik nyoba. Salam...Endang
manty from jaktim says:
paling recomended diantara resep yg lain
Terima Kasih Manty. Ayo silahkan coba resep2 yang lain siapa tahu ada lagi jajanan kampung yang bikin kangen. Salam....Endang
Mita from Rotterdam says:
cant wait to try this... love your web mbak lestari. especially the step by step photonya. Salam kenal.
Hallo Mita..Salam Kenal Kembali ;-) . Ayo silahkan dieksplorasi resep2 dari kampung halaman siapa tahu ada yang cocok selain Wajik. Saya yakin di Belanda gak susah cari makanan Indonesia tapi bikin sendiri lebih puas dech ;-). Selamat Mencoba Semoga Sukses. Salam Hangat dari tetangga ;-)....Endang