Bubur Candil / Jenang Grendul
Asal: JawaIndonesian snack Bubur Candil / Jenang Grendul, resep, asli, Indonesia, step-by-step
Bahan:
- 180 gr tepung ketan
- 60 gr gr tepung tapioka
- 1/4 sdt garam
- 175 - 200 ml air hangat (jumlah air mungkin berkurang jika anda memakai tepung yang baru digiling)
Saus Gula:
- 200 gr gula merah, sisir
- 1 liter air
- 1/4 sdt garam
- 1 lbr daun pandan, ikat
Saus Santan:
- 400 ml santan kental
- 1/2 sdt garam
- 1 lbr daun pandan, ikat
Cara Membuat Bubur Candil / Jenang Grendul
- Bubur Candil: Campur rata tepung ketan, tepung tapioka dan garam dalam wadah yang agak besar.
- Buat lubang di tengah, tuangkan air sedikit demi sedikit, uleni dengan tangan hingga rata dan adonan dapat dipulung atau dibentuk.
- Ambil sejumput adonan, letakkan di telapak tangan kiri, bentuk bulat (diameter antara 1-2 cm) dengan memutar-mutar tangan kanan anda di atas adonan.
- Lakukan sampai adonan habis. (Kurang lebih terbentuk 50 biji atau lebih jika anda buat lebih kecil). Sisihkan.
- Angkat dan dinginkan.
- Saus Gula: Panaskan 1 liter air dan masak sampai mendidih dan gula larut. Saring gula dengan saringan santan.
- Didihkan kembali gula dengan panas antara sedang-tinggi.
- Masukkan bulatan bubur candil ke dalam saus gula. Masak hingga bulatan matang dan mengapung ke permukaan.
- Kecilkan api ke posisi sedang, teruskan memasak selama 15 menit. Angkat.
- (Langkah ini perlu khususnya bagi anda yang terpaksa memakai sediaan tepung jadi. Pemanasan lebih lama dalam saus gula bisa menekan bau tepung).
- Saus Santan: Masak santan, garam dan daun pandan dengan suhu sedang sampai mendidih. Aduk2 supaya santan tidak pecah. Angkat.
- Cara Penyajian: Tuang bubur candil beserta saus gula ke dalam mangkok saji.
- Siram dengan kuah santan. Sajikan panas.
Tips:
- Untuk mencari resep lainnya silahkan lihat Resep Lestariweb.
Tips!!
Bubur Candil merupakan hidangan penutup yang populer dan hampir merakyat di sebagian besar pulau Jawa. Salah satu dessert favorit keluarga.
Paduan antara bubur berbentuk kelereng yang kenyal dengan saus gula yang manis plus saus santan yang gurih dan asin. Hmmm.....komplit dan sedap!
Menurut ahli antropologi dan kuliner nusantara, setiap jenis jenang memiliki arti tersendiri. Butir bubur candil yang berwarna cokelat
dan bertekstur lembut lantaran terbuat dari tepung ketan ini menyimbolkan keharmonisan hidup yang diwarnai perbedaan.
Meski kelihatannya rumit, sebenarnya proses pembuatan Bubur Candil cukup gampang dan cepat. Hanya perlu kesabaran
saat membulat2kan candilnya ;-)
Tips penting : Usahakan untuk memakai gula kelapa/aren yang warnanya gelap untuk menghasilkan saus yang warnanya gelap
sehingga penampilan bubur cukup menggugah selera. Idealnya memakai tepung ketan yang masih baru tapi kalau tidak ada ya silahkan
pakai tepung ketan jadi, rasanya tetap enak asal direbus dalam saus agak lama.
O ya meski ada berbagai versi campuran tepung dalam pembuatan bubur candil, selama ini saya memakai rumus dari ibu saya
yaitu 3 bagian tepung ketan : 1 bagian tepung tapioka. Menurut saya adonan terasa kenyal dan rasa ketannya lebih kentara sehingga lebih enak.
Silahkan berimprovisasi dengan paduan tepung yang cocok dengan selera anda. Selamat bereksperimen dan semoga sukses ;-)
Reviews & Comments
ica from jakarta says:
wuih cakep ini mah mirip kayak bubur sum sum yg biasa dijual di cempaka mas (sumur batu) jakarta pusat :-)
Fitria from Sidoarjo says:
Hatur nuhun Bund resep dan tips nya, smoga bermanfaat y untuk semua
Selamat Mencoba Fitria :-) Semoga hasilnya sesuai harapan. Musim hujan bikin bubur candil disantap hangat-hangat pasti bisa menghibur keluarga yang harus di rumah saja. Terima Kasih sudah mampir :-). Salam....Endang
sri haryanti from jogjakarta says:
terimakasih resepnya...lemah teles( hanya Tuhan yg akan membalas kebaikan jenengan)...mau nanya kok pas bikin begitu bola ketan dimasukkan ke saus ...ambyar jadi saus semua mb..mohon penjelasan
Hallo Sri. Aduh turut berduka cita percobaannya gagal. Bola ketan ambyar saat direbus? Ini justru info baru buat saya karena belum pernah mengalami. Info menarik karena adonan dari ketan dan tapioka yang cukup lengket tapi bisa ambyar. Analisa saya, mungkin konsentrasi adonan terlalu kering jadi tepung tidak benar-benar menyatu. Kedua, bisa saja bulatan terlalu lama didiamkan jadi mengering. Lain kali coba, didihkan saus gula atau air (saat buat klepon) sampai air benar-benar mendidih, baru awali dengan proses pembulatan dan langsung direbus supaya tidak menunggu lama. Kalau masih belum berhasil, coba waktu nguleni, tambahkan sedikit air hangat supaya tepung agak matang sedikit dan lebih lengket saat dibentuk bola-bola. Itu saja yang bisa saya jelaskan. Semoga memberi sedikit pencerahan. Jangan putus asa ya, gagal itu biasa dari situ kita belajar :-). Salam ..Endang
nia from semarang says:
trmksh infonya
Sama-sama Nia. sudah praktek belum ? ;-)
aminah from jakarta says:
salam mbak, yang dimaksud tepung baru itu apa ya? beras ketan yang diblender kah? trm kasih dan selamat puasa
Tepung baru alias yang baru digiling. Entah bikin sendiri atau beli di pasar tradisional dari penjual tepung. Untuk bikin tepung segar ini berasnya direndam dulu biar mudah digiling makanya hasilnya tepung masih mengandung air. Ada juga sediaan/kemasan tepung beras jadi dari supermarket yg ini benar2 kering. Kalau memungkinkan lebih baik pakai tepung yang baru supaya bubur rasanya lebih nikmat. Semoga memberi pencerahan. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bersama seluruh keluarga Bunda ;-). Salam....Endang