Bubur Candil merupakan hidangan penutup yang populer dan hampir merakyat di sebagian besar pulau Jawa. Salah satu dessert favorit keluarga.
Paduan antara bubur berbentuk kelereng yang kenyal dengan saus gula yang manis plus saus santan yang gurih dan asin. Hmmm.....komplit dan sedap!
Menurut ahli antropologi dan kuliner nusantara, setiap jenis jenang memiliki arti tersendiri. Butir bubur candil yang berwarna cokelat
dan bertekstur lembut lantaran terbuat dari tepung ketan ini menyimbolkan keharmonisan hidup yang diwarnai perbedaan.
Meski kelihatannya rumit, sebenarnya proses pembuatan Bubur Candil cukup gampang dan cepat. Hanya perlu kesabaran
saat membulat2kan candilnya ;-)
Tips penting : Usahakan untuk memakai gula kelapa/aren yang warnanya gelap untuk menghasilkan saus yang warnanya gelap
sehingga penampilan bubur cukup menggugah selera. Idealnya memakai tepung ketan yang masih baru tapi kalau tidak ada ya silahkan
pakai tepung ketan jadi, rasanya tetap enak asal direbus dalam saus agak lama.
O ya meski ada berbagai versi campuran tepung dalam pembuatan bubur candil, selama ini saya memakai rumus dari ibu saya
yaitu 3 bagian tepung ketan : 1 bagian tepung tapioka. Menurut saya adonan terasa kenyal dan rasa ketannya lebih kentara sehingga lebih enak.
Silahkan berimprovisasi dengan paduan tepung yang cocok dengan selera anda. Selamat bereksperimen dan semoga sukses ;-)