Ayam Tangkap
Asal: Propinsi Nanggroe Aceh DarussalamIndonesian ayam Ayam Tangkap, resep, asli, Indonesia, step-by-step
Bahan:
- 1 ekor atau 1 kg ayam, potong menjadi 16-20 buah
- 6 buah/60 gr bawang merah, cincang
- 3 siung/9 gr bawang putih, cincang
- 10 tangkai/40 lembar daun kari/daun salam koja/daun temurui, petiki daunnya
- 3 lembar daun pandan, potong 3 cm
- 6 lembar daun jeruk purut, sobek-sobek
- 3 buah/30 gr cabai hijau, potong-potong 2 cm
- 1 sdt asam jawa, larutkan dengan 3 sdm air
- 3 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
- 1 sdm air asam jawa
- Minyak untuk menggoreng kurang lebih 300 ml
Bumbu Halus/Marinade:
- 8 buah/80 gr bawang merah, cincang kasar
- 4 siung/12 gr bawang putih, cincang kasar
- 6 buah cabai rawit hijau
- 2 cm/10 gr jahe
- 2 cm/6 gr kunyit atau 1 sdt kunyit bubuk
- 1.5 sdt garam atau sesuai selera
Cara Membuat Ayam Tangkap
- Potong ayam menjadi 16-20 potong. Cuci bersih, tiriskan dan taruh dalam wajan yang agak besar. Sisihkan
- Haluskan bahan bumbu halus dengan cobek atau blender. Jika anda menggunakan blender, ambil sebagian air yang tertera dalam resep ke dalam blender untuk mempermudah proses penghancuran.
- Larutkan asam jawa dalam air, tambahkan ke wadah ayam.
- Campurkan bumbu halus dengan ayam, remas-remas supaya bumbu menyatu. Cicipi apakah rasa asin sudah pas.
- Sisihkan atau simpan ayam berbumbu dalam kulkas selama 15 menit supaya bumbu meresap.
- Cincang bawang merah dan bawang putih. Potong-potong daun pandan dan cabe hijau. Sisihkan.
- Panaskan kurang lebih 100 ml minyak goreng, Masukkan 1/2 bagian ayam, goreng hingga hampir matang. Angkat dan sisihkan.
- Goreng lagi sisanya dengan minyak baru atau minyak bekas menggoreng yang telah disaring.
- Campur ayam goreng yang hampir matang dengan semua sisa bahan dan rempah daun. Aduk hingga rata.
- Panaskan minyak baru dengan api antara sedang-tinggi, goreng semua sampai ayam matang kecoklatan.
- Angkat dan tiriskan. Hidangkan ayam goreng beserta rempahnya.
Catatan Tambahan:
- Setelah meremas-remas ayam dengan bumbu, cuci segera tangan anda supaya tidak panas karena cabai.
Tips:
- Untuk mencari resep lainnya silahkan lihat Resep Lestariweb atau gunakan navigator menu di bawah.
- Khusus untuk anda yang akan menjalankan ibadah puasa, silahkan lihat panduan Menu Bulan Ramadan 2021.
Catatan!
Ayam Tangkap adalah salah satu ikon masakan khas dari ujung barat kepulauan Nusantara alias propinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau disingkat NAD. Sekilas sajian ini mirip ayam goreng bercampur
sampah bumbu alias bumbu yang biasanya dibuang dan disingkirkan saat dihidangkan ;-). Jangan salah, justru rempah-rempah bumbu inilah yang membuat sajian ini terasa
istimewa, lain dari masakan Indonesia umumnya.
Sajian ini melengkapi masakan khas Aceh lainnya yang akhir-akhir ini mulai dikenal di daerah Indonesia lainnya selain
Mi Aceh. Seperti masakan Aceh umumnya, sajian ini dipengaruhi rempah bernuansa India dan Arab.
Salah satu rempah wajib sekaligus yang memberi karakter pada masakan ini adalah daun kari atau di Indonesia dikenal dengan nama salam koja atau daun temurui. Paduan dari bumbu halus bercampur
dengan daun pandan, serai dan daun kari memberikan aroma dan cita rasa tersendiri saat digoreng. Bahkan saat menyantap, saya makan sekalian daun kari goreng ini karena penasaran, ternyata rasanya
kriuk-kriuk sedap ha ha ;-)
Tip: Butuh kesabaran saat membuat dan menggoreng Ayam Tangkap. Goreng 1/2 dari jumlah ayam dengan minyak secukupnya karena minyak akan meninggalkan kotoran dari remah-remah bumbu.
Meski beberapa referensi resep menyatakan minyak bekas menggoreng bisa anda pakai untuk menggoreng batch berikutnya tetapi saran saya dari pengalaman pribadi lebih baik anda ganti minyak setiap kali atau saring dulu sebelum menggoreng
batch berikutnya. Minyak yang kotor oleh remah bumbu akan menyebabkan kotoran hitam yang gosong menempel pada ayam dan merusak cita rasa.
Reviews & Comments
lkd from aceh says:
wah resep yang sangat sempurna dan sederhana, terimakasih atas referensi nya ya kak. Saya juga menulis resep di www.bawangkampong.com
nur from from blitar says:
trim informasinya semoga bermanfaat.tuk coba,belum dulu.tunggu tanggal muda ne.he he he ... klao daerah yg lain udah ada yg coba.ya nggak banyak, tetep enak,cocok di perut,unik,seru,kadang ada bikin perut mules krn blom terbiasa.tapi,ada yg aroma rempahnya ngingetin waktu praktek dulu.trim informasi ma moga bermanfaat
Ha ha ha. Nur sekarang kan masih itungan tanggal muda ha ha. Kan belum masuk pertengahan bulan :-). Ya sudah lihat-lihat saja dulu sambil ngiler ngeces nanti kan bikin tambah semangat praktek :-). Memang untuk mengenal masakan yang bukan asupan kita dari kecil butuh adaptasi apalagi kalau belum pernah merantau pasti banyak masakan yang tidak kita kenal dan asing tapi cobalah pelan-pelan. Ada pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang". Terima Kasih sudah sharing pengalaman lucu. Salam...endang
nur from dari blitar says:
trim informasi dan penjelasannya diatas.semoga bermanfaat.aku cuma tanya ,juga baru denger ini dan juga dr goegle.kelabat itu rasanya kayak apa ya.makasih.
Wah kalau tanya rasanya gimana susah njelasinnya. Sama seperti kalau saya tanya Nur kayak apa rasa kunyit, rasa jahe, rasa kencur dll? Kalau kita sudah pernah mengecap ya bisa membayangkan tapi kalau orang yang belum pernah tahu mau dijelasin dengan kata-kata ya susah :-). Yang jelas kelabat/biji klabet/fenugreek itu aromanya tajam dan agak pahit. Hampir semua rempah kalau dimakan mentah murni memang aneh, kunyit misalnya. Tapi kalau sudah dicampur dengan bahan lain menjadi bumbu masakan baru terasa sedap di makanan :-). Kelabat itu salah satu bumbu yang umum di pakai di India dan kawasan timur tengah (Arab, Mesir contohnya). Semoga penjelasan saya membantu. Salam..Endang
nur from dari blitar says:
aq tanya,daun kari tu rasanya gimana ya.boleh ndak ku ganti bubuk kari pada umumnya,ato ada persamaan ndak pada daun kari.klao ndak pakai,ngaruhnya besar ndak di resep ayam tangkap dari aceh. soalnya,di daerahku kok sulit amat nyarinya.trim s atas jawabannya.
Hallo Nur. Kalau gak ada daun Kari diskip saja. Jangan diganti dengan bubuk kari nanti rasanya malah gak nyambung. Meski namanya sama kedua bahan tersebut benar-benar beda satu sama lain. Bubuk kari adalah campuran dari kunyit, ketumbar, jintan, kapulaga dan kelabat yang ditumbuk halus. Bubuk kari dipakai untuk membuat masakan berbumbu kari yang dipengaruhi kuliner India dan Arab, umumnya masakan Aceh atau Melayu Sumatra. Sedangkan daun kari/salam koja/daun temurui itu fungsinya mirip daun salam atau daun jeruk purut yaitu memberi aroma. Aromanya tajam tapi rasanya bukan seperti bubuk kari. Susah njelasinnya kalau gak mencoba sendiri. Silahkan bikin tanpa daun kari, rasanya tetap enak karena banyak rempah lain dalam resep Ayam tangkap. Semoga penjelasan saya membantu. Salam...Endang