Resep Masakan
Indonesia
cooking from the heart

Reviews & Comments

  |  2021-06-01 18:00:25
Atek Hong from Kepulauan Riau Kota Batam. says:
Sya tertarik dgn resep bu Endang lestari,klo bisa diperkembangkan,menjadi satu peruangan usaha kecil,Sya siap bantu. Trm ksih!
Hallo Atek :-) Lah ini sekedar sharing resep dari percobaan sendiri untuk membantu dan menginspirasi ibu-ibu dan kawula muda milenial untuk melihat dan syukur-syukur mau memasak sekaligus melestarikan resep tradisional. Bukan untuk bisnis. Kalau Atek mau buka usaha restauran dengan resep-resep di sini ya silahkan. Dan satu lagi, saya tidak punya bakat dagang selain itu saya tidak berdomisili di Indonesia. Saya sekarang tinggal di Jerman Bos :-). Tapi sebelumnya saya pernah bekerja di salah satu PT di Batam dari tahun 1992 sd 2005. Saat Batam masih sepi dan sebagian besar berupa hutan. Apa khabar Batam, pasti makin maju ya :-). Terima Kasih sudah mampir dan mengingatkan saya memori dari Batam :-). Salam...Endang

  |  2020-08-24 18:41:34
Indah from Sukorejo jawa tengah says:
Sangat membantu dan mudah di pahami,terima kasih ilmunya ya...success selalu
Hallo Indah :-). Semoga resepnya sudah dipraktekkan dan hasilnya memuaskan sesuai selera :-). Terima Kasih juga sudah mampir. Sukses juga untuk Indah di resep-resep berikutnya :-). Salam..Endang

  |  2020-06-08 14:09:10
Aciana from Surabaya says:
Yes Chef , betul itu. nonton drama itu gak cuma lihat cerita nya aja, bahkan pengen nyobain ikutan masak menu yg ada di scene saking bikin ngiler :D
Food is not just ingredients & taste! It's like a museum in our brain. Keeping various memories as we've been through in life :-)

  |  2020-06-08 08:27:16
Aciana from Surabaya says:
Ooo iya Chef , tak kira dr Indo. Tp kok kayaknya jarang nemu jg disini yg kalengan gitu, paling buah2 ky leci gitu. Mungkin karena itu jg Chef culture kita bbrapa ada yg di klaim negara lain , bukan hanya menu masakan. Masyarakat kita sendiri kurang “lestari” :D
ha ha ha bisa juga. Lah di Indonesia saja sudah pada demam masakan asing. Coba lihat di adegan film atau sinetron kalau ada scene makan di resto, cafe atau mall, pasti makanan yang dishoot makanan asing biar kesannya keren :-). Lain adegan film2 barat, india, korea, thailand atau jepang. Mereka dengan bangga menampilkan makanan asli negara masing-masing dan dari film2 itu mereka sekaligus mempromosikan kultur kuliner mereka ke negara lain. Itu contoh paling simpel sekaligus menjadi bahan perenungan :-(

  |  2020-06-08 00:53:31
Aciana from Surabaya says:
Kemasan kaleng sperti itu produk dr negara mana Chef? Anyway nggak tau kluwih/timbul pas browsing ternyata paham yg dimaksud :D Klo sy dlu waktu kecil sering makan cecendet (ciplukan) sampe bosen , skrng kangen juga sm rasanya tp kan termasuk tanaman liar disini nggak pernah nemu :)
Hampir semua bahan makanan Asia baik segar dan sediaan kaleng di negara-negara barat diimpor dr Thailand dan China. Negara2 ini pantas diacungi jempol, jeli mengambil peluang. Mungkin krn jumlah mereka lebih banyak di mana-mana. Kalau komunitas Indonesia sangat minim makanya kuliner Indonesia juga kurang populer di negara-negara barat :-(. Satu lagi negara2 lain itu kompak mempromosikan kuliner mereka ke panggung Internasional gak ada rasa kedaerahan. Misal Tom Yam soup, semua orang Thailand bangga gak peduli darimana asalnya dan kalau ada variasi bumbu atau disesuaikan lidah eropa santai saja. Kalau orang kita maaf, mental primordial masih kuat. Lihat resep beda bumbu dikit saja kadang sudah maki-maki. Gimana mau populer, lah yg punya masih sibuk otot2an merasa resepnya paling benar :-). Bayangkan kl hidup di LN lihat resep Nasi Goreng yg sudah melenceng gak karuan bisa stroke orang2 mental gitu wa ka kkk :-). Cepluk'an justru di sini ada Aci, tapi gedhe banget :-D

  |  2020-06-07 14:27:21
Aciana from Surabaya says:
Nangka muda sm tewel itu sm kan Chef? Barusan bkin buat lunch,pertama kali masak nangka muda. Enak sy suka, cm ada yg ketinggalan air asamnya pas udh selesai baru sadar klo blm dimasukkin td. :D
Iya tewel kata orang orang jatim, gori kata orang jateng. Saya dulu sampai mblenger hari-hari makan tewel. Sekarang di sini baru terasa mahal banget :-( . Ada lagi sayur sejenis yang saya rindukan dan sudah lebih dari 30 tahun tidak pernah makan lagi, sayur buah kluwih atau timbul bahasa sunda. Mirip tewel tapi lebih kecil bentuknya :-) .Biasanya dimasak untuk acara selamatan bayi. Kluwih dalam filosofi jawa artinya "Rejeki luwih" harapannya supaya anak sehat banyak rejeki gitu :-).