Asal: Jawa
Sumber: Nenek Saya alias Mbah Toyo
Ini dia sambal bajak kesukaan saya kalau lagi mudik. Resep ini saya dapat dari nenek saya sejak masih kecil.
Rasanya hmmm....kalau sudah makan ini mertua lewat bisa lupa kata orang Jawa.
Paduan antara rasa pedas yang menyengat plus ikan teri goreng yang asin2 sedap ditambah lagi aroma petai yang menggugah selera.
Nikmat membawa sengsara atau sengsara membawa nikmat tepatnya ha ha ha. Bagaimana nggak sengsara?
Terus terang saya agak grogi kalau mau memasak yang mengandung bahan terasi.
Soalnya kalau mau bikin makanan satu ini harus menunggu situasi dan kondisi yang tepat.
Maklum tinggal di negeri orang harus pandai2 membawa diri biar nggak diprotes sama tetangga sebelah.
Soalnya terasi yang menjadi unsur paling esensial dalam pembuatan sambal, yang baunya harum semerbak di hidung kita ini nyatanya merupakan momok bagi orang2 Eropa.
Menurut mereka baunya sangat aneh dan menusuk (tidak sedap).
Jadi kalau saya mau menggoreng terasi saya liat2 dulu situasi dan kondisi di sekitar.
Kalau tetangga lagi pergi atau liburan saya usahakan menggoreng terasi sebanyak mungkin lalu saya simpan dalam kulkas untuk pemakaian berulang-ulang.
Anehnya meski penuh perjuangan tak pernah surut cinta saya padamu terasi he he. So buat yang tinggal di tanah air berbahagialah anda yang bisa menikmati sambal terasi kapan saja dan di mana saja tanpa dihantui rasa was-was yang berlebihan.
Yukk ah..kita lestarikan sambal mak nyuss produksi dalam negeri ;-)