Sagon
Asal: JawaIndonesian snack Sagon, resep, asli, Indonesia, step-by-step
Bahan:
- 125 gr margarin
- 200 gr gula pasir
- 1 butir telur ukuran sedang/M
- 200 gr kelapa parut kering/desiccated coconut (sediaan jadi)
- 250 gr tepung tapioka kualitas bagus atau disebut tepung sagu tani
- seujung pisau soda kue/backing soda/natron untuk menjaga sagon tetap renyah (jangan beri soda banyak2 nanti sagon mengembang ke segala arah dan bentuknya bubar)
- 1 sdt peres garam
- 1/2 sdt vanili
Cara Membuat Sagon
- Panaskan oven dengan suhu 180° dan siapkan loyang, olesi loyang dengan mentega atau taruh kertas roti di atas loyang. Pilih cara yang sesuai.
- Kocok margarin dengan mixer kecepatan sedang kurang lebih 1 menit hingga teksturnya berubah lembut.
- Tambahkan gula, kocok kembali dengan mixer hingga gula lembut/larut (kurang lebih 2 menit).
- Tambahkan telur ayam, aduk kembali hingga menjadi adonan yang lembab dan rata. (Tidak perlu dimixer sampai mengembang seperti membuat adonan kue).
- Tambahkan kelapa parut kering, aduk dengan mixer sampai kelapa tercampur rata.
- Campurkan baking soda ke dalam tepung tapioka, aduk rata. Tambahkan tepung sedikit demi sedikit dengan ayakan sambil diaduk dengan sendok kayu atau spatula.
- (Jangan menambahkan tepung sekaligus apalagi diaduk pakai mixer, nanti tepung beterbangan sampai ke wajah anda ;-) )
- Setelah semua tepung agak bercampur, uleni dengan tangan hingga terbentuk adonan yang rata dan dapat dibentuk.
- Adonan memang agak lembek dan berserabut kelapa (tidak licin dan kalis), asal sudah bisa dibentuk sudah cukup, jangan ditambah bahan lain lagi.
- Letakkan adonan di telenan kayu, giling atau ratakan adonan dengan penggiling kue hingga ketebalan adonan kurang lebih 1 cm (Kalau terpaksa bisa juga diratakan dengan bantuan tangan).
- Potong2 bentuk persegi panjang atau bentuk motif lainnya sesuai selera anda.
- Taruh potongan sagon di atas loyang yang sudah disiapkan.
- (Beri jarak yang cukup supaya tidak lengket satu sama lain karena selama proses pembakaran ada kemungkinan sagon mengembang/membesar).
- Panggang Sagon dengan api tengah kurang lebih 10-15 menit (Coba 10 menit dulu dan cek apa sudah matang karena panas masing2 oven bervariasi).
- Lihat bagian bawah sagon, jika warnanya sudah kuning keemasan berarti sudah matang, tetapi bagian atas biasanya masih putih pucat.
- Pindahkan tray/loyang ke pemanasan atas, panggang 2 menit saja sampai bagian atas sagon kekuningan. Segera keluarkan dari oven dan dinginkan.
Catatan:
- Jenis tepung dan besar kecilnya telur mempengaruhi konsistensi adonan, karena itu adonan bisa saja terlalu lembek atau terlalu keras untuk dibentuk. Anda tak perlu panik :-)
- Jika adonan terlalu lembek, tambahkan kelapa perut kering, jangan ditambah tepung tapioka nanti hasilnya sagon terlalu keras dan semakin membatu setelah dingin.
- Jika adonan terlalu keras, tambahkan margarin secukupnya, jangan tambah air dingin supaya sagon juga tidak terlalu keras.
Tips:
- Untuk mencari resep lainnya silahkan lihat Resep Lestariweb atau gunakan navigator menu di bawah.
Catatan..
Sagon, salah satu kue kering tradisional yang tersebar di sepanjang pulau Jawa. Bentuk dan bahannya juga bervariasi dari daerah ke daerah lain.
Resep yang saya posting ini adalah salah satu Sagon klasik a la kampung yang sudah saya kenal sejak usia balita :-).
Dulu sering ibu saya membawa oleh2 sagon sehabis pulang dari pasar, bentuknya seperti lempengan bulat kecil dengan diameter kurang lebih 3 cm.
Rasanya manis sekaligus asin terbuat dari campuran tepung, gula dan kelapa parut kering/sangrai. Kalau digigit teksturnya agak keras. Sekedar mengingatkan ciri2nya barangkali anda sudah lupa he he..
Ingin bernostalgia, iseng2 saya mulai membuka-buka catatan resep dan surfing di internet tapi tentu saja tak semua info saya telan mentah2. Dari beberapa referensi termasuk
buku resep dari penulis sahih yang saya miliki, rata2 mencantumkan paduan kelapa kering yang terlalu sedikit sementara tepung tapioka sangat berlebihan.
Bukannya saya sok tahu atau sok keminter tapi dari pengalaman mengolah dan mengenali karakter tepung tapioka timbul pertanyaan saya apakah sagon ini layak dikonsumsi? ;-).
Bahkan ada resep yang menambahkan air untuk menetralisasi kelebihan tepung sekaligus membentuk adonan sampai kalis! Sagon yang terbentuk memang cantik mulus menyerupai cookies buatan pabrik tapi untuk apa kita
membuat makanan yang bentuknya cantik tapi tekturnya sekeras batu bata ;-).
Tentu saja saya tak menganggap resep otak-atik saya ini paling benar, saran saya pilih dan teliti resep sebelum anda membuat daripada jerih payah dan waktu terbuang sia-sia. Untuk menghasilkan sagon yang
layak dikonsumsi gigi normal, perbandingan atau jumlah kelapa kering dan tepung tapioka atau tepung ketan (jika anda pilih tepung ketan) idealnya hampir seimbang. Anda boleh percaya atau tidak, silahkan kalau mau
bereksperimen dan buktikan hasilnya....saya sudah kenyang babak belur dan uji coba ha ha. Tapi kalau gigi palsu Nenek atau Kakek anda sampai lepas gara2 sagon paling tidak saya sudah mengingatkan he he..
Reviews & Comments
Panca from Batam says:
MBak / Bu, apakah bisa selama pembakaran sagon kita langsung pergunakan api atas dan bawah secara bersamaan. Itung-itung hemat waktu..... salam.
Hallo Boss. Waduh namanya kayak eks rekan kerja saya waktu kerja di Philips Batam dulu ;-). Ngomong2 waktu saya panaskan dengan api tengah itu sebenarnya pakai api atas dan bawah juga dengan posisi tray atau rak berada di tengah tapi hasilnya waktu matang lapisan atasnya masih pucat makanya saya panaskan lagi sebentar bagian atasnya dan hasilnya kuning keemasan kedua sisi. Coba saja kalau oven Mas atau Mbak Panca ini cukup pakai pemanasan atas bawah sudah OK ya proses pemanasan yang kedua/api atas tidak perlu. Selamat Mencoba. Salam...Endang
Fajar from says:
Mba tambahin resepnya jajanan bikang doong hehe :D
Aduh maaf Fajar gak punya cetakan. Mau beli jauh nich lagi hidup di negeri orang. Mau bawa waktu mudik cetakan bikang lumayan berat. Cari di lapak lain dulu ya he he :-D.