Asal: Jawa
Sagon, salah satu kue kering tradisional yang tersebar di sepanjang pulau Jawa. Bentuk dan bahannya juga bervariasi dari daerah ke daerah lain.
Resep yang saya posting ini adalah salah satu Sagon klasik a la kampung yang sudah saya kenal sejak usia balita :-).
Dulu sering ibu saya membawa oleh2 sagon sehabis pulang dari pasar, bentuknya seperti lempengan bulat kecil dengan diameter kurang lebih 3 cm.
Rasanya manis sekaligus asin terbuat dari campuran tepung, gula dan kelapa parut kering/sangrai. Kalau digigit teksturnya agak keras. Sekedar mengingatkan ciri2nya barangkali anda sudah lupa he he..
Ingin bernostalgia, iseng2 saya mulai membuka-buka catatan resep dan surfing di internet tapi tentu saja tak semua info saya telan mentah2. Dari beberapa referensi termasuk
buku resep dari penulis sahih yang saya miliki, rata2 mencantumkan paduan kelapa kering yang terlalu sedikit sementara tepung tapioka sangat berlebihan.
Bukannya saya sok tahu atau sok keminter tapi dari pengalaman mengolah dan mengenali karakter tepung tapioka timbul pertanyaan saya apakah sagon ini layak dikonsumsi? ;-).
Bahkan ada resep yang menambahkan air untuk menetralisasi kelebihan tepung sekaligus membentuk adonan sampai kalis! Sagon yang terbentuk memang cantik mulus menyerupai cookies buatan pabrik tapi untuk apa kita
membuat makanan yang bentuknya cantik tapi tekturnya sekeras batu bata ;-).
Tentu saja saya tak menganggap resep otak-atik saya ini paling benar, saran saya pilih dan teliti resep sebelum anda membuat daripada jerih payah dan waktu terbuang sia-sia. Untuk menghasilkan sagon yang
layak dikonsumsi gigi normal, perbandingan atau jumlah kelapa kering dan tepung tapioka atau tepung ketan (jika anda pilih tepung ketan) idealnya hampir seimbang. Anda boleh percaya atau tidak, silahkan kalau mau
bereksperimen dan buktikan hasilnya....saya sudah kenyang babak belur dan uji coba ha ha. Tapi kalau gigi palsu Nenek atau Kakek anda sampai lepas gara2 sagon paling tidak saya sudah mengingatkan he he..