Asal: Jawa Tengah
Terus terang saya baru mendengar dan memasak resep ini untuk pertama kali. Sudah lama saya ingin praktek tapi karena bahan isinya penuh pernak-pernik,
saya tunda-tunda terus sambil mengumpulkan bahan.
Dulu waktu di kampung ibu saya sering masak krecek basah atau di tempat saya disebut cecek dengan paduan kacang ose dan petai.
Dengan bumbu yang pedaaaaaaaaas hmm rasanya memang kenyil-kenyil nikmat ;-).
Di resep ini memakai kedelai hitam, bahan masakan yang asing bagi saya. Seumur-umur baru kali ini saya masak kedelai hitam karena di kampung saya memang gak kenal
jenis kedelai ini. Paling hanya dengar kalau kedelai ini merupakan bahan utama salah satu kecap terkenal di Indonesia ;-). Di resep ini jumlah kedelai saya kurangi menjadi 50 gr saja ( di resep aslinya 200 gr),
sambil adaptasi lidah. Jujur saya tidak suka dengan kacang-kacangan dalam sayuran. Dulu saya sering menggerutu kalau ibu saya masak sayuran dengan tambahan kacang tholo atau kacang ose.
Selera memang tak sama ya meski satu keluarga he he. Tapi modifikasi saya tidak sia-sia. Hasilnya sayuran menjadi seimbang, tidak menjadi bubur kedelai hitam ;-). Rasanya juga sedap,
mirip sambal goreng krecek dari Jogja tapi lebih komplit dengan paduan telur puyuh dan kacang kapri.