Asal: Jawa Tengah dan Jawa Timur
Sumber: Nenek Saya
Wajik, salah satu kue tradisional jawa yang sudah sangat memasyarakat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di desa saya, kue basah ini menjadi menu wajib acara hajatan mulai dari acara
sunatan, bancakan, kendurian dan terutama acara hajatan pengantin. Dulu saya sampai bosan bin mblenger lihat makanan satu ini kalau musim hajat pengantin di kampung halaman :-).
Belum lagi seringnya lihat nenek saya bikin untuk tetangga pas acara selametan...waduh wajik lagi...wajik lagi he he. Sekarang hidup di rantau nggak ada acara kendurian agak kangen juga,
jadi saya tanya dan korek2 resep dari nenek saya sebelum dia sendiri lupa dan tidak terinventarisasi :-). Ngomong-ngomong mengapa wajik tidak pernah absen di acara hajatan pengantin?
Seperti halnya Klepon atau Bubur Candil jajanan kampung ini menyimpan pesan moral yang tinggi. Menurut filosofi jawa, Wajik yang
terbuat dari beras ketan dan campuran gula merah yang teksturnya lengket dan terasa manis ini, melambangkan harapan untuk kedua mempelai
agar bisa selalu bersama dan lengket sampai mimi dan mintuno (usia lanjut) seperti halnya wajik yang lengket tak terpisahkan. Proses pembuatannya yang memakan waktu lama dan kesabaran extra mengandung
pesan moral dan petuah agar calon pengantin selalu sabar dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan kerikil kehidupan untuk mendapatkan hasil akhir yang manis alias kebahagian sejati.
Jadi jajanan ndeso warisan leluhur ini menyimpan pesan moral dan nilai yang sangat luhur ;-)
Catatan: Ini resep wajik kampung asli yang bikinnya memang agak njlimet terdiri dari beberapa step. Jumlah saya kurangi cukup untuk konsumsi keluarga (20 potong) bukan untuk acara selamatan.
Kalau anda mau bikin banyak yang silahkan dibanyakin proporsinya. Bikin sekali-kali saja untuk mengobati kangen biar gak bosan..;-)
Nurharyanti from Solo says:
Terima kasih untuk ilmunya
Megawati Sitompul from Cileungsi Bogor says:
Terimakasih resepnya mb
step by step nya mudah dipahami
Ini yang ke 4x nya bikin :-)
Semua keluarga suka,teman2 jg rasanya pas
Tq ya mb :-)
Lina from says:
Iya benar ka, harus kita diamkan lama, baru mantap kekenyalannya :-)
Lina from says:
Berhasil.., yeah .-) tapi agak kurang Tanak sepertinya
Sissilia from Surabaya says:
Duh.. Senang sekali saya nemu web ini. Jadi ada inspirasi memasak setiap harinya. Selain nambah ilmu juga tentang kuliner Indonesia. Baru tau saya, kalau kuliner tradisional punya filosofi yang bagus ya
Bisakah saya request resep kue lupis ketan mbak?
Terimakasih resep resepnya
Ririn from Riau says:
Udah saya coba & berhasil. Happy bgt pokoknya. Thank you
Ceacilia from Tangerang says:
Udah coba n berhasil.
Thank you :-)
manty from jaktim says:
paling recomended diantara resep yg lain
Mita from Rotterdam says:
cant wait to try this... love your web mbak lestari. especially the step by step photonya. Salam kenal.
"Thanks a lot for visiting my site. Have a fun while cooking and enjoy your meal!"
Endang Lestari