Asal: Jawa Barat
Saya kenal minuman ini dari almarhum ayah saya yang memang orang sunda. Dulu waktu kecil saat menghabiskan liburan di Ciamis, saya sering melihat nenek membuat Bandrek tapi tak boleh ikut minum. Kami anak2
hanya dikasih minuman hangat dari air asam jawa dan gula kelapa. Wajar kalau para cucu suka nyuri2 nyeruput bandrek jika ada kesempatan ha ha ;-). Dasar anak2 masih suka nggragas dan selalu ingin tahu ;-).
Anehnya waktu kecil minum kopi nyuri2 saya sehat2 saja, setelah dewasa perut saya tak lagi cocok minum kopi plus jantung jadi berdebar-debar. Kalau sekedar 2 sdm kopi untuk 1 liter air
seperti bandrek, perut dan jantung masih bisa toleransi. Jadi saya buat sekali-kali pas cuaca dingin. Rasanya hmmm...hangatnya aroma jahe terasa nikmat di tenggorokan. Sambil nyeruput bandrek, kenangan masa kecil berputar kembali :-)
Catatan: Kenikmatan bandrek terletak pada jahe yang dibakar di atas bara api, kalau terpaksa bakar saja langsung di atas api kompor sampai kulitnya gosong. Memang tangan anda akan hitam2 kena angus saat mengupas tapi jerih payah anda tak akan sia2.