Asal: Jawa Tengah
Terasi, bumbu dapur yang baunya aduhai ini memang mendominasi kuliner tradisional Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai dari olahan sayur, sambal sampai ayam goreng ;-)
Terus terang saya cinta terasi sampai kapanpun dan di manapun dan kisah kasih dengan terasi inilah yang membuka episode "Sengsara Membawa Nikmat" atau "Nikmat Membawa Sengsara"
dalam hidup, khususnya sejak saya tinggal di negeri orang ;-).
Soalnya menurut hidung orang Eropa terasi baunya mirip bangkai, sumpah :-). Saya pernah membaca kisah lucu sekaligus tragis tentang terasi dari seorang Ibu Indonesia
yang tinggal di Amerika. Singkat cerita Si Ibu habis membakar terasi dengan oven atau semacam grill. Karena baunya menyengat sampai ke tetangga, besoknya dia sendiri mendengar
pengantar pos yang berbicara sekaligus menyarankan tetangga sebelah rumah untuk mengecek area kebun karena kemaren dia telah mencium bangkai tikus ha hah :-D.
Si Tetangga mengangguk-angguk sambil tersenyum simpul dan melayangkan pandangan ke rumah Si Ibu ;-). Terasi oh balada terasi....bisa membawa tragedi tapi tetap saja ngangeni hi hi ;-)!!
Warning: Untuk anda yang berpotensi punya masalah dengan tetangga gara2 terasi, tambahkan terasi di akhir proses memasak untuk meminimalisasi baunya supaya tak keluyuran ke mana mana ;-)
Dan untuk anda yang tinggal di tanah air berbahagialah karena anda bisa menikmati terasi kapan saja tanpa rasa was-was dan rasa takut dikomplain tetangga.
Tips: Potong ayam agak kecil - kecil supaya bumbu meresap dengan sempurna dan ayam benar benar garing setelah digoreng.
Sekarang kita nikmati dulu Ayam Terasi Goreng yang gurih kriuk-kriuk he he..